Peribahasa

bagai denai gajah lalu
hal yang tidak mungkin dapat disembunyikan
bagai dulang dengan tudung saji
sangat serasi
bagai duri dalam daging
selalu terasa tidak menyenangkan hati
bagai gadis jolong bersubang
sombong atau sangat riang (karena baru saja menjadi kaya, berpangkat tinggi, dsb)
bagai garam jatuh ke air
nasihat dsb yang mudah diterima
bagai getah dibawa ke semak
makin kusut (tentang perkara)
bagai ikan dalam keroncong
tidak tertolong lagi; tidak ada harapan lagi untuk meloloskan diri
bagai ikan kena tuba
banyak orang sakit atau mati dl sebuah kampung (negeri)
bagai ilak bercerai dengan benang
bercerai untuk selama-lamanya (tidak akan bertemu lagi)
bagai inai dengan kuku
tidak pernah bercerai
bagai itik pulang petang
sangat lambat (jalannya)
bagai jampuk kesiangan hari
kebingungan atau termenung karena kehilangan akal
bagai jawi ditarik keluan
menurut saja (karena tidak dapat melawan)
bagai jawi terkurung
sangat gelisah atau kurang senang karena terpingit atau terikat oleh adat
bagai kacang direbus satu
melonjak-lonjak kegirangan
bagai kapal tidak bertiang
perihal negeri atau perkumpulan (perhimpunan) yang tidak mempunyai pemimpin
bagai kapas -
putih bersih
bagai keluang bebar petang
ramai-ramai berkerumun
bagai kena buah malaka
sangat terperanjat seolah-olah kena peluru karena penghinaan yang tidak disangka-sangka
bagai kena santung pelalai
gadis yang lupa (tidak ingat) akan bersuami (karena diguna-gunai orang)