Peribahasa

bagai pelita kehabisan minyak
tidak berseri-seri lagi
bagai perian pecah
suara yang sember (tidak merdu)
bagai pimping di lereng
orang yang tidak berpendirian tetap
bagai pinang belah dua
sama besar, serupa benar
bagai pintu tak berpasak, perahu tak berkemudi
sesuatu yang membahayakan
bagai pucuk (enau) dilancarkan (diluncurkan)
sangat lancar; cepat sekali
bagai pucuk pisang didiang
lemah sekali; tidak bertenaga
bagai rambut dibelah tujuh (seribu)
sedikit (kecil) sekali
bagai rupa orang terkena beragih
bermuka masam karena rugi dsb (dalam perdagangan)
bagai serangkak tertimbakan
berjalan miring karena cacat pada tubuhnya
bagai serdadu pulang baris
orang yang kelihatannya selalu bergaya, tetapi pekerjaannya berat dan berbahaya
bagai si bisu berasian (bermimpi), terasa ada terkatakan tidak
tidak dapat mengatakan meskipun tahu (mengerti)
bagai si kudung beroleh cincin
beroleh keuntungan, tetapi tidak dapat menikmatinya
bagai si kudung panji -
pekerjaan yang dilaksanakan tidak berdasarkan kemampuan akan sia-sia
bagai si lumpuh hendak merantau
tidak mungkin dikerjakan
bagai siamang kurang kayu
sangat bersedih hati karena menderita kekurangan
bagai tanduk bersendi gading
jodoh yang tidak sepadan
bagai tanduk diberkas
sangat sukar untuk disatukan (karena tidak sepaham atau sependirian)
bagai tikus membaiki labu
orang yg mencoba memperbaiki sesuatu yg tidak diketahuinya, akhirnya merusaknya
bagai unta menyerahkan diri
amat patuh menurut perintah; mengaku salah dan bertobat; menyerah dan menurut