Peribahasa

betung ditanam, aur tumbuh
mengharapkan sesuatu yang baik (menguntungkan), tetapi memperoleh yang sebaliknya
biang menanti tembuk
perkara yang hampir mendapat keputusan
biar dahi berluluk asal tanduk mengena
apa pun akan dilakukan asal maksud tercapai
biar kalah sabung asalkan menang sorak
biar harta habis asal hati senang (puas)
biar lambat laga , asal menang
biar lambat asal selamat
biar miskin asal cerdik, terlawan jua orang kaya
kebijakan itu lebih utama daripada kekayaan
biar putih tulang, jangan berputih mata (lebih baik putih tulang daripada berputih mata)
lebih baik mati daripada menanggung malu
biar putih tulang, jangan putih mata
lebih baik mati daripada mendapat malu
biar singit jangan tertiarap
jika mendapat kerugian (kesusahan dsb), hendaklah diikhtiarkan agar tidak terlalu rugi dsb; tidak apa-apa rugi sedikit, asal jangan habis sama sekali (hartanya)
biar sipi (asal) jangan sesat
jika telah menderita kerugian (kekalahan, kesusahan, dsb) hendaknya diusahakan supaya jangan terlampau menderita; biar rugi sedikit, asal jangan rugi banyak
biar telinga rabit , asal dapat bersubang
biar badan terasa sakit asal menjadi cantik
biar tersengat, jangan tiarap
hendaklah diusahakan supaya jangan terlanjur merugi dsb
biar titik jangan tumpah
biar rugi sedikit asal jangan rugi banyak
bibir nya bukan diretak panas
perkataannya (nasihatnya) tidak sia-sia
biduk lalu kiambang bertaut
seperti dua orang bersaudara jika bertengkar akan lekas berbaik atau berkumpul kembali
biduk lalu kiambang bertaut
lekas berbaik atau berkumpul kembali (seperti perselisihan antara sanak keluarga)
biduk lalu kiambang bertaut
seperti dua orang bersaudara jika bertengkar akan lekas berbaik atau berkumpul kembali
biduk lalu, kiambang bertaut
orang yang berkelahi atau bertengkar yang akhirnya berbaik dan berkumpul kembali (tentang orang ramai berkumpul)
biduk tiris menanti karam
sudah tidak tertolong lagi
biji hampa
sia-sia; tidak dipedulikan