Peribahasa

biji hampa
sia-sia; tidak dipedulikan
bingung tak dapat diajar, cerdik tak dapat diikuti
berlagak pandai (tidak mau mendengarkan nasihat orang)
bintang di langit boleh dibilang, tetapi arang di muka tak sadar
cela (kesalahan, keburukan, dsb) orang lain diketahui, tetapi cela sendiri tidak tahu
bodoh-bodoh sepat , tak makan pancing emas
meskipun bodoh, dapat juga memilih mana yang baik dan mana yang buruk untuk dirinya
bondong air bondong ikan
gerakan suatu perkumpulan selalu bergantung kepada kegiatan dan kecakapan pemimpinnya; orang banyak biasanya mengikuti jejak atau anjuran orang terkemuka (pemimpin)
buah hati cahaya mata
dikatakan tentang anak yang sangat disayang
buah manis berulat di dalamnya
perkataan yang manis-manis biasanya mengandung maksud yang kurang baik
buah tangisan beruk
gadis cantik yang menjadi idaman anak bujang
buah tangisan beruk
gadis cantik yang menjadi idaman anak bujang
buaian diguncang, anak dicubit
perbuatan dan tutur kata yang baik untuk menutupi perbuatan atau maksud yang jahat
buka kulit , ambil (tampak) isi
jujur dan terus terang (dalam perundingan dsb)
bukan budak makan pisang
bukan orang yang dapat dipermainkan (ditipu)
bukan tanahnya menjadi padi
bukan tampannya yang akan menjadi orang baik-baik
bukit jadi paya
orang kaya (mulia) menjadi miskin (hina)
bulan naik , matahari naik
mendapat untung di sana-sini
bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mupakat
kata sepakat dapat diperoleh melalui perundingan
bulat boleh digulingkan, pipih boleh dilayangkan
sudah sepakat benar; sudah putus mufakat
bulu mata bagai seraut jatuh
alis yang melengkung, runcing bentuknya dan bagus
bumi berputar zaman beredar
keadaan zaman selalu berubah
bumi mana yang tak kena hujan
setiap orang berbuat salah