Peribahasa

di padang orang berlari, di padang sendiri berjingkat
tabiat orang tamak, mau menerima pemberian orang, tetapi tidak mau memberi
dialas bagai memengat
(kalau) berkata hendaknya jangan asal berkata saja
diam di laut masin tidak, diam di bandar tak meniru
tidak mengikuti adat kebiasaan yang baik
diam penggali berkarat, diam ubi berisi
pengetahuan dsb yang tidak dipakai lama-kelamaan akan hilang
diam seribu basa
diam sama sekali (tidak berkata sepatah pun)
diam-diam ubi (berisi)
pendiam atau diam, tetapi berpikir atau banyak pengetahuannya
dianjak layu , dianggur mati
seseorang yang telah menetapkan katanya, tidak akan mengubah lagi ketetapan itu karena sudah menjadi adat rasam
dianjak layu , dibubut mati
suatu kebenaran yang tidak boleh diubah lagi, yang harus dipakai terus
dianjak layu, dibubut mati
suatu kebenaran yang tidak boleh diubah lagi, tetapi harus dipakai terus
dianjungkan seperti payung , ditambak seperti kasur
sangat; dimuliakan
diasak layu, dicabut mati
sesuatu yang tetap dan tidak diubah-ubah lagi
diberi berkuku hendak mencekam
diberi kekuasaan, lalu hendak berbuat sewenang-wenang
diberi berkuku hendak mencengkam
diberi kuasa sedikit, lalu hendak berbuat sewenang-wenang
diberi bertali panjang
diberi kebebasan yang seluas-luasnya; dibiarkan berbuat sesuka hatinya:
diberi betis hendak paha
diberi sedikit lalu menginginkan yang banyak (semuanya)
diberi betis hendak paha
diberi sedikit minta banyak lagi atau semuanya
diberi kepala hendak bahu
diberi sedikit lalu minta banyak
diberi kuku hendak mencengkam
baru diberi kekuasaan sedikit sudah hendak menindas orang lain
diberi sejari hendak setelempap
orang yang diberi sedikit ingin lebih banyak lagi
diberi sejari hendak setelempap
orang yang diberi sedikit ingin lebih banyak lagi