Peribahasa

gemuk membuang lemak, cerdik membuang kawan Mk
tidak mau menolong atau bergaul dengan keluarganya
genting menanti putus, biang menanti tembuk
perkara yang hampir putus (selesai)
genting putus, biang menanti tembuk
perkara yang sudah putus (tidak boleh diubah lagi)
geruh tak mencium bau
kecelakaan datang tidak dengan memberitahukan (kecelakaan tidak dapat diketahui lebih dahulu)
getah terbangkit kuaran tiba
salah perhitungan atau rancangan
gigi dengan lidah adakalanya bergigit juga
suami istri (sanak saudara, sahabat karib, dsb) adakalanya bertengkar juga
gigi tanggal rawan murah
keinginan timbul setelah tidak ada kesempatan lagi
gula di mulut , ikan dalam belanga
sudah dalam kekuasaan kita
guru kencing berdiri, murid kencing berlari
kelakuan murid (orang bawahan) selalu mencontoh guru (orang atasannya)
habis beralur maka beralu-alu
jika dengan jalan musyawarah tidak dicapai kata sepakat, maka barulah dengan jalan kekerasan
habis geli oleh gelitik, (habis bisa oleh biasa)
(barang) yang kurang menyenangkan dsb akan hilang apabila telah biasa atau telah menjadi kebiasaan
habis manis sepah dibuang
sesudah tidak berguna lagi, lalu dibuang (tidak dipedulikan lagi dsb)
habis manis sepah dibuang
mengabaikan (menyia-nyiakan) seseorang yang sudah tidak diharapkan apa-apa lagi dari dirinya
habis manis sepah dibuang
setelah tidak berguna atau disukai lagi, lalu dibuang atau dilupakan
habis miang karena bergeser
segala kesukaran (ketakutan, malu, dsb) akan hilang sesudah menjadi kebiasaan
habis perkara, nasi sudah menjadi bubur
tidak ada gunanya dibicarakan lagi
habis umpan kerong tak dapat
usaha yang mendatangkan kerugian
hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua
budi bahasa yang baik tidak akan dilupakan orang
hangat hangat tahi ayam
kemauan yang tidak tetap atau tidak kuat
hangat-hangat (suam-suam) kuku
hangat (tentang air)