Peribahasa

indah kabar dari rupa
biasanya kabar lebih baik daripada keadaan yang sebenarnya
ingat sebelum kena, berhemat sebelum habis
ikhtiar harus dijalankan sebelum terlambat
ingin buah manggis hutan, masak ranum tergantung tinggi
ingin akan barang sesuatu, tetapi amat susah diperoleh
intan disangka batu kelikir
tidak pandai menghargai sesuatu; tidak mengetahui harga (nilai) sesuatu dengan sebenarnya
isi lemak dapat ke orang, tulang bulu pulang ke kita
orang lain mendapat senangnya, kita mendapat susahnya saja
itik berenang di laut (air), mati kehausan
menderita kesusahan karena tidak dapat (atau tidak mendapat kesempatan) memanfaatkan kekayaan yang ada
itik bertaji
sangat penakut, tetapi sombong
jadi abu arang
sudah usang atau basi (tentang pembicaraan dsb)
jadi alas cakap
sebagai imbalan jasa yang telah dibuat
jadi bumi langit
menjadi orang tempat menggantungkan nasib dan harapan
jadi kain basahan
sudah menjadi miskin (hina); hilang kekayaannya (kemuliaannya dsb)
jadi mata telinga (jadi kaki tangan)
seseorang yang menjadi harapan atau kepercayaan, yang selalu memberi pertolongan
jahit sudah kelindan putus
telah selesai sama sekali
janda belum berlaki
gadis yang dipermainkan oleh laki-laki lalu ditinggalkan
jangan diperlebar timba ke perigi, kalau tak putus, genting
jangan diulang-ulang perbuatan yang jahat, lambat laun akan mendapat bencana jua
jangan diperlelarkan timba perigi, kalau tak putus genting
kejahatan itu jika diulang-ulang akhirnya mencelakakan juga
jangan ditentang matahari condong, takut terturut jalan tak berintis
hendaklah kita selalu ingat dan cermat, jangan teperdaya atau tergoda akan sesuatu yang elok, tetapi mungkin mendatangkan bahaya
jangat liat kurang panggang
tidak dapat diajar
janji sampai, sukatan penuh
sudah sampai ajalnya
jaras dikatakan raga jarang
mencela orang lain, padahal diri sendiri ada celanya juga