Peribahasa

ke mana dialih, lesung berdedak juga
sesuatu yang memang merugikan (menyusahkan), di mana pun akan merugikan juga
ke mana kelok lilin , ke sana kelok loyang
tidak punya pendirian, selalu mengikut kata orang lain
ke mana tumpah hujan dari bubungan, kalau tidak ke cucuran atap
anak akan menurut sifat atau teladan orang tuanya
ke mudik tentu hulunya, ke hilir tentu muaranya
suatu maksud atau niat hendaklah tentu wujud atau tujuannya
ke sawah berlumpur ke ladang berarang
tiap pekerjaan ada kesukarannya
ke sawah tidak berlubuk, ke ladang tidak berarang
mendapat untung dsb tidak dengan bersusah payah; tercapai maksudnya
ke sawah tidak berluluk , ke ladang tidak berarang
tidak mau bekerja; pemalas
kecil dikandung ibu, besar dikandung adat, mati dikandung tanah
manusia itu selalu terikat oleh tata tertib masyarakat, tidak pernah bebas sama sekali
kecil dikandung ibu, besar dikandung adat, mati dikandung tanah
manusia itu selalu terikat oleh tata tertib masyarakat, tidak pernah bebas sama sekali
kecil tapak tangan, nyiru ditadahkan
ingin mendapat sebanyak-banyaknya
kecil teranja-anja, besar terbawa-bawa (sudah tua terubah tidak)
segala sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dari kecil sukar untuk mengubahnya
kecil-kecil anak kalau sudah besar onak
anak itu selagi kecil menyenangkan hati, tetapi kalau sudah besar menyusahkan hati (karena kelakuannya dsb)
kecil-kecil cabai rawit
kecil tetapi ampuh (berani)
kecil-kecil cabai rawit
tampaknya kecil, tetapi cerdik (pemberani, membahayakan)
kecil-kecil lada api (padi, kutuk)
kecil tetapi berani (pandai dsb)
kelam bagai malam dua puluh tujuh
suatu hal atau perkara yang sangat gelap, tidak ada bayangan sedikit pun bagaimana akan memeriksa dan menyelidikinya
kelam disigi lekung ditinjau, Mk pb
segala hal yang kurang terang harus diselidiki baik-baik
keledai hendak dijadikan kuda
orang bodoh hendak disamakan dengan orang pandai
kelekatu hendak terbang ke langit
hendak mencapai sesuatu yang tidak mungkin
keli dua selubang
seorang perempuan mempunyai kekasih dua orang