Peribahasa

pukul anak, sindir menantu
menyindir seseorang dengan mengata-ngatai atau memarahi orang lain
pulau sudah lenyap, daratan sudah tenggelam
sudah tidak ada harapan lagi (gagal sama sekali)
punggung parang sekalipun jika selalu diasah, akan tajam juga
sebodoh-bodoh orang, apabila selalu belajar, akan pandai juga
punggur rebah belatuk menumpang mati
jika orang yang menjadi pelindung (seperti majikan dsb) jatuh, anak buahnya pun akan menderita akibatnya
punggur rebah, belatuk menumpang mati
bencana yang menimpa orang besar, orang bawahannya turut terkena akibat buruknya
pusat jala pumpunan ikan
(menjadi) tempat berkumpul atau menjadi pusat berbagai-bagai hal (urusan); pusat pemerintahan
putih tapak nya lari
berlari cepat (karena ketakutan)
putus kelikir , rompong hidung
sesuatu yang hendak dikuasai menjadi terlepas sama sekali
puyu di air jernih
hidup dalam kesenangan
ragang gawe
memperkosa wanita
raja adil raja disembah, raja lalim raja disanggah
raja yang adil disayangi dan raja yang zalim dibenci
rajin mengais tembolok berisi
kalau rajin bekerja (mencari nafkah), rezeki akan bertambah
ramai beragam , rimbun menyelara
setiap orang mempunyai pendapat dan kegemaran masing-masing
rambut sama hitam hati masing-masing
tiap-tiap orang mempunyai pendapat yang berlainan
rambut sama hitam, hati masing-masing
setiap orang mempunyai pendapat (kemauan) masing-masing
rasa tak mengapa hidung dikeluani
orang yang kurang pikir atas sesuatu yang terjadi pada dirinya sehingga mendapat susah juga
rasam minyak ke minyak, rasam air ke air
orang mencari (kembali kepada) golongannya masing-masing
rebung tak miang , bemban pula miang
orang yang tidak turut campur dalam suatu pekerjaan menjadi susah, tetapi yang patut susah malahan berdiam diri
rebung tidak jauh dari rumpun
tabiat anak tidak jauh berbeda dari tabiat orang tuanya
redup atau panas keras
hidup atau mati; untung-untungan