Peribahasa

sudah terlalu hilir malam, apa hendak dikata lagi
perbuatan salah yang terlanjur
sudah tidak - oleh angsa, baharu diberikan kepada itik
orang kecil hanya beroleh apa-apa yang tidak dapat digunakan oleh orang besar
sudu-sudu di tepi jalan dipanjat kena durinya, disinggung kena rabasnya, ditakik kena getahnya Mk
orang yang tidak dapat dikalahkan
sukar kaji pada orang alim, sukar uang pada orang kaya
orang pandai biasanya baru mau memutuskan suatu persoalan apabila sudah dipertimbangkan dalam-dalam; orang kaya baru mau mengeluarkan uang kalau ada untungnya
sukat air menjadi batu
tidak mungkin
sukatannya sudah penuh
sudah sampai ajalnya
suku tak boleh dianjak, malu tak boleh diagih
orang yang sekaum harus sehina semalu (hina seorang hina semuanya, malu seorang malu semuanya)
sumbing meluaki, retak melampaui tara (garis)
kesalahan besar
sumur digali air terbit
beroleh sesuatu lebih daripada yang diharapkan
sungai sambil mandi
sekali bekerja dua tiga pekerjaan terselesaikan
surat atas batu
adat yang terpakai selamanya
syariat palu-memalu, hakikat balas-membalas
baik dibalas dengan baik, jahat dibalas dengan jahat
syariat palu-memalu, pada hakikat nya adalah balas-membalas
kebaikan harus dibalas dengan kebaikan
tabuhan meminang anak labah-labah
tidak seimbang (tentang perjodohan)
tahan jerat sorong kepala
hendak mencelakakan orang lain akhirnya dia sendiri yang mendapat celaka
tahu asam garamnya
tahu seluk-beluknya (baik-buruknya)
tahu di asin garam
banyak pengalaman
tahu di dalam lubuk
tahu benar akan seluk beluk suatu perkara
tahu makan tahu simpan
dapat menyimpan rahasia baik-baik
tak (ber) pucuk di atas enau
sangat angkuh (selalu memandang rendah kepada orang lain)