Peribahasa

tak pandang bulu,
ki tidak membeda-bedakan orang
tak putus dirundung malang
tiada putusnya, tiada henti-hentinya men- dapat celaka
tak sungguh seluang melaut, (akhirnya balik ke tepi juga)
tidak betah tinggal di perantauan; orang yang meninggalkan kaumnya (keluarganya), tetapi akhirnya kembali juga
tak tanduk telinga dipulas
tindakan apa pun dilakukan asal dapat merugikan lawan (membalas dendam)
tak tentu hilir mudiknya
tidak tentu ujung pangkalnya, tidak tentu asal muasalnya
tak tentu hilir nya, tidak berketentuan hulu hilir nya
tidak tentu maksud dan tujuannya
tak tentu kepala ekornya
tak tentu ujung pangkalnya
tak terkayuhkan lagi biduk hilir
sudah lemah sekali (tak kuasa lagi melanjutkan usaha)
takut akan -nya
takut atau khawatir karena ingat akan perbuatan sendiri yang buruk
takut akan lumpur , lari ke duri
menghindarkan diri dari kesusahan yang kecil, jatuh ke dalam kesusahan yang lebih besar
takut di hantu , terpeluk ke bangkai
mendapat kesusahan (kecelakaan) karena takut akan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu ditakuti
takut titik lalu tumpah
karena segan merugi sedikit, jadi menderita kerugian besar
takutkan tuma , dibuang(kan) kain
sayang akan sesuatu yang berharga, tetapi dapat kerugian besar
talam dua muka
bermuka dua; mendua hati
tali busur tidak selamanya dapat diregang
orang tidak selamanya bekerja terus-menerus, tetapi mesti ada istirahatnya
tali jangan putus, kaitan jangan rekah
perkara harus diputus seadil-adilnya agar kedua belah pihak yang beperkara sama-sama senang
tali putus keluan putus
anak muda (gadis) yang telah bebas berbuat sekehendak hatinya setelah orang yang menjaganya (orang tuanya) meninggal
tali tiga lembar tak - putus
bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh
tali yang tiga lembar itu tak suang-suang putus
bersatu teguh, bercerai runtuh
tampak tembelang nya
kelihatan kebusukannya (kekurangannya, kejahatan, dsb)