Peribahasa

berjalan selangkah, melihat surut
selalu ingat akan hari kemudian (tidak hanya memikirkan waktu sekarang saja)
berjanjang naik, bertangga turun
menurut derajat dan kedudukan masing-masing; menurut aturan yang lazim berlaku
berkain tiga hasta; berkain tak cukup sebelit pinggang; tak berkain sehelai benang)
serba kekurangan (miskin sekali)
berkata peliharakan lidah
... tidak akan menghiraukan cemoohan orang
berkata siang melihat-lihat, berkata malam mendengar-dengar
jika hendak membicarakan sesuatu, harus selalu berhati-hati
berkayuh sambil ke hilir
sekali melakukan pekerjaan dua tiga maksud tercapai
berkelahi dalam kepuk
hal yang sukar diselesaikan
berkelahi dalam mimpi
berlelah-lelah dengan sia-sia
berkelahi di ekor alahan
mempertengkarkan sesuatu yang sudah beres (selesai) atau yang kurang penting
berkemudi di haluan, bergilir ke buritan
orang yang menurut perintah istrinya atau orang sebawahnya
berkeras tidak berkeris
bertindak keras, tetapi tidak mempunyai kekuatan untuk mempertahankan diri
berkering air liur
,
berketuk di luar sangkar, bertanam di luar pagar
mengemukakan keterangan (keberatan dsb) sesudah diputuskan
berkocak tanda tak penuh
orang yang banyak bicara menandakan kurang pengetahuannya
berkotakan (bernegerikan, berkubukan) betis
mengembara ke mana-mana (tidak tetap tempat tinggalnya)
berlaki anak semang
perempuan yang buruk kelakuannya
berlayar atas angin
mendapat bantuan atau sokongan orang lain
berlayar bernakhoda, berjalan dengan yang tua
setiap mengerjakan sesuatu hendaklah menuruti nasihat (petunjuk) orang yang ahli atau yang berpengalaman
berlayar di pulau kapuk, cak
tidur
berlayar menentang (mengadang, menuju) pulau
setiap usaha harus ada tujuannya: