Peribahasa

anak badak dihambat-hambat
dengan sengaja mencari bahaya
anak baik menantu molek
mendapat keuntungan yang berlipat ganda
anak dipangku dilepaskan, beruk dalam rimba disusukan (disusui)
selalu membereskan (memikirkan) urusan orang lain, sedangkan urusan sendiri diabaikan
anak orang, anak orang juga
seseorang yang asing bagi kita akan tetap asing juga
anak sendiri disayangi, anak tiri dibengkengi
bagaimanapun adilnya seseorang, kepentingan sendiri juga yang diutamakan
angan lalu, paham tertumbuk
suatu hal yang banyak halangannya meskipun tampaknya dapat dilakukan dengan mudah
angguk bukan, geleng ia
lain di mulut lain di hati
antan patah lesung hilang
tertimpa berbagai musibah (kecelakaan; kesusahan)
antan patah, lesung hilang
kemalangan yang bertimbun-timbun
apa gunanya kemenyan sebesar tungku kalau tidak dibakar
tidak ada gunanya ilmu pengetahuan yang disimpan saja kalau tidak diajarkan kepada orang lain atau tidak dipraktikkan (tidak dimanfaatkan)
apa yang kurang pada belida , sisik ada tulang pun ada
orang yang berkecukupan, tidak ada yang kurang padanya
api padam puntung berasap
perkara yang sudah putus, tetapi timbul lagi
api padam puntung hanyut
sudah habis (tamat) benar-benar
arang habis besi binasa
pekerjaan yang telah banyak menghabiskan tenaga dan biaya, tetapi hasilnya tidak ada
arang itu jikalau dibasuh dengan air mawar sekalipun, tiada akan putih
tabiat orang yang dasarnya sudah buruk, tidak akan dapat diperbaiki lagi
asal ada kecil pun pada
kalau tidak mendapat banyak, sedikit pun cukup
asal ada sama di hati, gajah terantai boleh dilepaskan
kalau sudah ada persetujuan, apa pun halangannya dapat diatasi
asal ayam pulang ke lumbung, asal itik pulang ke pelimbahan
tabiat orang tidak akan berubah
asal berinsang , ikanlah
tidak pilih-pilih (pekerjaan, makanan, perempuan, dsb)
asal menugal adalah benih
setiap perbuatan tentu akan ada hasilnya (ada yang memperhatikan)