Peribahasa

tinggal kelopak salak
sangat papa; sangat miskin
tinggal sehelai sepinggang
tinggal pakaian yang melekat pada tubuhnya; menjadi miskin
tinggi banir tempat berlindung
setiap hal yang istimewa ada faedahnya asal tahu menggunakannya
tinggi gelepur rendah laga
banyak cakapnya, tetapi tidak ada isinya (hasilnya, pekerjaannya); sombong
tinggi terbawa oleh ruas nya
seseorang yang masih bodoh walaupun sudah besar
tingkalak menghadap mudik, lukah menghadap hilir
segala sesuatu menurut adatnya (sifatnya, kelazimannya)
tohok lembing ke semak
(perbuatan yang) sia-sia
tohok raja tidak dapat dielakkan
sukar menolak kehendak orang yang berkuasa
tohok tunggang ke buruh (ke bawah)
mudah mencelakakan orang yang di bawah perintahnya
tolak tangga berayun kaki
membuang kehidupan yang sudah enak
tong kosong nyaring bunyinya
orang yang bodoh biasanya banyak bualnya (cakapnya)
tongkat membawa rebah
orang yang disuruh menjaga sesuatu, tetapi dia sendiri yang merusaknya (mencuri dsb)
tua-tua keladi (kelapa)
dikatakan kepada orang yang makin tua makin baik atau makin buruk (kelakuannya)
tua-tua keladi ,
tua tetapi bukan tua umurnya saja melainkan juga banyak pengetahuan dan pengalaman
tua-tua kelapa
,
tuah anjing, celaka kuda
nasib manusia tidak sama, ada yang beruntung dan ada pula yang celaka (tidak beruntung)
tuah ayam boleh dilihat, tuah manusia siapa tahu
tidak ada orang yang dapat menentukan nasib seseorang
tuah melambung tinggi, celaka menimpa, celaka sebesar gunung
berilmu tinggi, tetapi tidak mempunyai pekerjaan yang tetap sehingga hidupnya selalu susah juga
tuak terbeli, tunjang hilang
mendapat celaka (kekecewaan dsb)
tuak terbeli, tunjang hilang
mendapat celaka (kekecewaan dsb)